Entri yang Diunggulkan

Perkenalan

Assalamualaikum Wr.wb  Woiiii.... yang ada disana yang ada di sini Kenalin nama gue Rizky Choirunnisa,Gue biasa di panggil Kiki atau kiny...

Rabu, 03 Februari 2016

G30S/PKI

Cerita singkat sejarah G30S PKI memiliki berbagai versi yang belum terungkap sejak akhir era Orde Lama hingga saat ini. Sudah setengah abad atau 50 tahun sejak kejadian berdarah pada 30 September 1965 tersebut. Kala itu berlangsung penculikan para petinggi Angkatan Darat oleh sekelompok orang yang pada masa Orde Baru diklaim sebagai bagian dari PKI (Partai Komunis Indonesia) yang hendak melakukan kudeta.
G30S menjadi titik awal perubahan dari Orde Lama menuju Orde Baru. Namun transisi itu dilalui dengan rentetan peristiwa kelam. Setelah upaya kudeta yang gagal, opini masyarakat yang mengemuka saat itu adalah, PKI sebagai biang keladi pemberontakan. Lantas terjadi pembantaian terhadap anggota dan pendukung PKI di berbagai daerah. Korban yang jatuh diperkirakan mencapai 500 ribu orang hingga 3 juta. Hal ini ditambah dengan cap ‘buruk’ yang melekat pada keluarga mantan anggota PKI yang terjadi selama lebih dari tiga dasawarsa di era Orde Baru.
Belakangan muncul perdebatan tentang perlu tidaknya pemerintah meminta maaf terhadap keluarga mantan anggota PKI atas peristiwa pembantaian yang terjadi setelah G30S. Sebagian kalangan menyatakan hal itu penting sebagai titik tolak agar bangsa Indonesia bersatu, dan sebagian lagi menolak, karenaberkeyakinan PKI, yang sebelumnya juga pernah memberontak pada 1948, bersalah karena hendak mengganti Pancasila dengan ideologi lain.
Kisah G30S PKI sendiri, memiliki banyak versi. Yang paling populer adalah versi Orde Baru, yang lantas diputar dalam film dokumentar-drama berjudul “Pengkhiatan G30S/PKI’ karya Arifin C. Noer. Dalam versi ini, pada dini hari 1 Oktober 1965, terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap enam jenderal senior Angkatan Darat oleh pasukan berseragam Cakrabirawa yang loyal terhadap PKI.
Enam jenderal yang gugur adalah Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI R.Suprapto, Mayjen TNI M.T. Haryono, Mayjen TNI S. Parman, Brigjen TNI D.I. Panjaitan, dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo. Satu jenderal senior lain, Jenderal TNI A.H. Nasution yang merupakan sasaran utama, lolos dar maut. Namun ajudannya, Lettu CZI Pierre Tendean tewas. Dalam versi ini G30S dipimpin oleh Letkol Untung Sutopo.
Pasca kejadian, PKI melalui RRI mengumumkan terjadinya gerakan 30 September yang dilakukan untuk mengakhiri ‘Dewan Jenderal’, sebutan untuk para perwira tinggi AD yang diklaim hendak melakukan kudeta terhadap pemerintah. Namun pada akhirnya PKI bisa ditumpas oleh Mayjen Suharto, yang kelak menjadi presiden Indonesia di era Orde Baru.
Meskipun versi ini paling populer, ada beberapa versi lain yang bisa dijadikan sebagai perbandingan. Salah satunya, adalah, G30S ini merupakan rancangan Amerika Serikat melalui CIA. Versi ini didasarkan pada teori kegelisahan AS atas perkembangan Indonesia yang belakangan terlalu condong pada blok Uni Sovyet. Dalam versi ini disebut, CIA menggunakan perpanjangan tangan TNI AD untuk membersihkan PKI, setelah PKI terpancing oleh isu ‘Dewan Jenderal’ yang sengaja diembuskan agar mereka bertindak lebih cepat dan terburu-buru.
Ada pula versi lain, bahwa otak G30S adalah salah satu dari Soekarno atau Soeharto. Terdapat pengakuan ajudan Bung Karno, Bambang Widjanarko dalam buku The Devious Dalang karya Antonie Dake , bahwa Soekarno hendak membersihkan jenderal-jenderal yang tidak loyal padanya. Sementara, dari versi kemungkinan otak G30S adalah Soeharto, bisa dilihat dari posisinya yang akan sangat menguntungkan jika para perwira tinggi AD lain dibunuh, dan PKI dicap sebagai pelaku utama kejadian ini.
Berbagai versi yang ada memang membutuhkan kajian yang lebih mendalam lagi. Sejarah sendiri serba abu-abu, dan sosok penguasa punya kemungkinan untuk menuliskan sejarah versinya sendiri. Namun seperti yang ditegaskan oleh KSAD, Jenderal Mulyono, yang dibutuhkan bangsa Indonesia adalah selalu waspada dan tetap mempertahankan ideologi Pancasila.
Dituturkan Mulyono kepada CNN Indonesia, “Kita perlu merenung untuk menggugah kewaspadaan agar peristiwa itu tidak terulang lagi.”
Sumber:http://sidomi.com/409902/cerita-singkat-sejarah-g30s-pki-50-tahun-gerakan-30-september-1965/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar